Hari ini, secara kebetulan, saya melihat acara debat kusir antara Ketua DPR RI dan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman di acara Talk Show TV One. Yap, debatnya seru sekali. Materi diskusi pagi tadi tentang Kontroversi Kunjungan Kerja DPR yang memang selalu menjadi sorotan tajam masyarakat Indonesia.
Berikut ini akan saya paparkan beberapa poin yang sempat saya catat, tentunya juga yang membuat saya dan beberapa teman saya yang notabene bapak-bapak agak-agak ketawa dikit hihihi...
~.~
1. Pertama, saya langsung terkesima saking takjubnya ketika sang Ketua DPR berkata bahwa 'DPR itu adalah badan yang paling transparan di Indonesia'. Di balik itu, sang Ketua PPI Jerman mengatakan bahwa ia menginginkan agar DPR lebih transparan terhadap apa-apa saja yang dikerjakan oleh DPR dan paling tidak, ditulis dengan jelas di website DPR. Umm..barangkali sekalian diunggah di youtube saja kayak apa yang dilakukan Wakil Gubernur DKI kita yang tersohor heu.
Nah, apakah DPR sudah transparan tentang apa saja yang dilakukan/dikerjakan dan apa hasilnya sehingga dapat ditunjukkan kepada masyarakat Indonesia sehingga kita-kita ini jadi gak suudzon ni, Pak :D
~.~
2. Masalah dana yang dikeluarkan oleh DPR untuk kunjungan kerja yang paling-paling juga kurang dari seminggu itu biasanya MILIARAN. Kemudian, sang Ketua PPI Jerman nyeletuk sembari ketawa, 'Lah kita aja kuliah bertahun-tahun paling ngabisin ratusan juta', intinya gak nyampe se-EM-lah yaw. Lah kunjungan kerja yang ga nyampe seminggu doank ngabisin EM-EM-an. Ya begitulah kira-kira yang dimaksud sang mahasiswa.
Nah, justru itu, kembali lagi ke transparansi. Bagaimana caranya supaya kita-kita ini gak berprasangka buruk terhadap DPR yang sering sekali ada acara study banding atau study tour atau apalah ora ngerti. Saya juga sebagai mahasiswa hanya berpikir realistis saja kok. Malah saya mikirnya, Oooohh iya kan tiket kesono mahal, Ooooohhh iya nginepnya kan pasti di hotel bintang 10, Oooohhh ya kan ada duit sakunya juga, Ooooohhh ya kan disono makanannya enak-enak plus mahal-mahal, jadinya iye kali ampe se-EMber. Iya, sedang berusaha untuk tidak suudzon :D
~.~
3. Debat ini juga membahas tentang kunjungan DPR yang katanya salah alamat. Jadi ceritanya, DPR itu mau membahas masalah keinsinyuran, tapi (katanya) malah ke DIN (Deutsches Institut für Nörmung) yang mengurusi masalah standarisasi produk.
Karena penasaran, saya coba cari apa itu DIN. Setelah nego bentar ama mbah Gugel, akhirnya saya menemukan website DIN yang beralamat di http://www.din.de
DIN, the German Institute for Standardization offers stakeholders a platform for the development of standards as a service to industry, the state and society as a whole
Nah, kalau saya yang menterjemahkan sih emang bener seperti yang diberitakan, DIN ngurusin masalah standarisasi produk gitu intinya. Dan lagi, katanya juga DIN itu bukan lembaga pemerintahan. Haduh pusing deh. Seriusan, Ketua PPI Jermannya aja ketawa-ketiwi saking lucunya kayaknya.
~.~
4. Ketua PPI Jerman berpendapat bahwa anggota DPR yang sering melakukan kunjungan kerja itu kurang persiapan, artinya segala sesuatunya tidak dipersiapkan secara matang. Pernyataan ini tentu saja dibantah oleh Ketua DPR yang mengatakan bahwa setiap kunjungan kerja sudah dipersiapkan sejak 2 bulan sebelum keberangkatan. Dan dipertegas lagi oleh beliau bahwa persiapannya emang 2 bulan sebelumnya, tapi selesainya ya menjelang hari H. Heu :3
Balik lagi pada pernyataan Ketua PPI Jerman, ia mengatakan bahwa saat ada study banding pun, anggota DPR terkait tidak terlalu menguasai Bahasa Inggris sehingga diperlukan penterjemah. Hal ini membuat Sang Ketua PPI pun beranggapan bahwa acara study banding ini tak dipersiapkan secara matang dan balik lagi ke bantahan awal heu. Gak abis-abis ini mah.
Ketua DPR pun membela diri (dan kawan-kawannya) dengan mengatakan bahwa tidak semua orang menguasai bahasa asing, seringkali misalnya di Jerman itu menggunakan Bahasa Jerman atau di Perancis yang juga menggunakan Bahasa Perancis. Iya, saya juga tahu, Pak. Gak mungkin juga di Jerman pake bahasa jawa.
Lagi-lagi saya cuma ingin berpikir realistis. Ya toh semua juga tahu kalau Bahasa Inggris adalah bahasa Internasional yang mustinya siiihhh sudah dikuasai oleh orang-orang yang memang dituntut untuk bisa dan mampu berhadapan dengan orang asing. Masalah bahasalah yang saya maksud.
~.~
5. Inilah pernyataan Ketua DPR yang agak-agak menohok menurut saya sih. 'Anda kan orang Indonesia, pakailah etika orang Indonesia, bukan Barat'. Oh yeah, saya kurang tahu bagaimana etika orang Indonesia yang sedang kuliah di negeru Barat, khususnya kepada Ketua PPI Jerman yang beliau maksud itu he.
Pernyataan ini dikeluarkan karena Pak Ketua DPR mempertanyakan masalah mahasiswa Jerman yang ikut masuk ruang rapat. Ya ingin tahu maksudnya. Beliau berkata bahwa mereka sebagai pihak luar tidak punya urusan masuk-masuk ruang rapat. Intinya, ngapain juga kalian para mahasiswa ikut-ikutan rapat, kan gak ada urusannya heu.
~.~
6. Endingnya nih. Sebenarnya, para mahasiswa Jerman itu hanyalah menginginkan sebuah transparansi saja kok. Gak neko-neko, kan? mereka ingin tahu, apa tujuan dari study banding itu, siapa saja yang study banding dan apa saja yang dibahas. Agak kepo ya? ya daripada pada suudzon. Mereka kritis-kritis lho, saya saja takjub :o
Nah, Kakak Ketua PPI Jerman pun memberikan solusi sederhana. Info-info tentang study banding itu bisa saja di upload ke website DPR sehingga mudah untuk diakses, ya to? cuma itu doank padahal inti permasalahannya sih hadeh =,= tapi kenapa jadi pabeulit kitu nyak?
Tapi ya pastilah Pak Ketua DPR membela diri lagi heu (gak selesai-selesai ini mah). Pokoknya katanya, itu web udah beberapa kali mengalami perbaikan dari yang dulunya begono jadi begini dan ..... nah ini nih yang lagi-lagi bikin saya nahan-nahan laper. Beliau menyatakan bahwa 'Web ini yang memperbaiki tuh Marzuki Alie lho...'
Saya coba pasang kuping sambil culak cileuk, sapa tahu aja ada yang ngomong "terus guwe musti ambil mic sambil tereak wow gitu." dan untungnya gak ada sodara-sodara.....
Ya sudahlah, namanya juga manusia, gak pernah mau kalah dan mengalah. Yeah, kalau gak dilerai ama 2 presenternya, ini debat bakal jadi sehari semalem deh kayaknya. Dua belah pihak kaga ada nyang mau ngalah euy. Keren.
~.~
Akhir kata, cuma segitu saja yang sempat saya catat dan saya ingat hehehe. Ini hiburan pagi yang sungguh menyenangkan buat saya hewhew. Yah, buat Pak Ketua DPR RI dan Kak Ketua PPI Jerman, peace, lop and gahoel aja yaaa. Damai deh :D
Yuk Mariiii :D :D :D