Selama beberapa pekan aku penasaran dengan keputusan akhir tentang jadi atau tidaknya Konser Lady Gaga. Akhirnya tersiar berita bahwa Konser Lady Gaga dibatalkan. Pembatalan ini disebabkan karena FPI (Front Pembela Islam) menolak dengan keras atas Konser Lady Gaga karena (katanya) dapat merusak moral anak bangsa dan juga karena Lady Gaga dianggap pengikut Syaiton.
Berdasarkan artikel dari VOA tanggal 27 Mei 2012 yang berjudul "Konser Lady Gaga di Indonesia Dibatalkan" yang berisi Front Pembela Islam, atau FPI, telah mengancam akan mengerahkan 30.000 anggotanya untuk secara fisik mencegah Lady Gaga turun dari pesawat.
Sekarang aku bahkan tak bisa membedakan mana ormas Islam dan mana pendemo anarkis. Aku muslim dan aku tahu bahwa Islam tak pernah mengajarkan tindak kekerasan seperti apapun. Ya, aku tahu bahwa niat FPI baik, untuk menghindarkan masyarakat Indonesia dari pengaruh-pengaruh buruk budaya luar. Tapi aku tak bisa membayangkan apabila 30.000 anggota FPI berbondong-bondong menyerbu bandara dan mencoba untuk mencegah Gaga turun dari pesawat. Apa itu tidak akan menjadi kerusuhan? Aku tidak akan membahas tentang anggota FPI yang ternyata mencapai puluhan ribu itu.
Di sini, aku bukan dalam posisi membela Lady Gaga atau menentang FPI, netral saja. Aku hanya beropini. Bahkan di berita yang kubaca sebelumnya, FPI telah membeli 150 tiket Gaga untuk bersiap "mericuhkan" konsernya kelak. Ya, bukankah itu anarkis? Mengancam akan melakukan kekerasan tidak seharusnya dilakukan oleh sebuah ormas Islam bukan?
Menurutku, banyak cara yang lebih bijak kalau memang seandainya beberapa pihak tidak setuju dengan Konser Gaga. Bukankah Gaga juga manusia yang bisa diajak bicara? Aku rasa Gaga bisa mengerti dengan situasi budaya di Indonesia yang memang mayoritas Muslim.
Memangnya akan jadi bagaimana kalau seandainya Gaga jadi konser dan konsernya dibuat rusuh? Merasa menang? dan apakah moral anak bangsa akan tiba-tiba bak malaikat kalau Gaga gagal konser? Masyarakat Indonesia tidaklah bodoh.
Menyangkut aliran yang dianut Gaga, itu hak dia. Dalam Hak Asasi Manusia juga sudah dijelaskan bahwa manusia memiliki hak memeluk agama. Kita tidak bisa mengatur kebebasan seseorang dalam memeluk agama. Masalah merusak moral atau tidak, TIDAK ADA JAMINAN UNTUK ITU.
Aku sendiri bukan mempermasalahkan jadi atau tidaknya konser karena memang aku bukan fans Gaga atau bukan juga little monsternya. Aku hanya kurang setuju dengan cara FPI. Ya, mengancam. Ayolah, bicara saja baik-baik. Aku heran, beberapa artis asing yang datang sebelum Gaga saja berhasil konser tanpa masalah. Kenapa sekarang bermasalah? Dan kenapa hanya Gaga yang dianggap pengikut syaiton. Apa yang mendasari mereka men-judge Gaga sebagai pengikut syaiton? entahlah.
Mengapa juga konser-konser dangdut di Indonesia bisa bebas menari-menari di setiap kota? padahal konser-konser dangdut itu tidak jauh-jauh dari goyangan erotis dengan busana yang juga seksis dan bahkan diperuntukkan untuk umum serta diselenggrakaan secara outdoor, bukan indoor seperti konser artis luar negeri sehingga siapa saja bisa menonton termasuk anak-anak. Memang tidak semua konser dangdut seperti itu, tapi mayoritas seperti itu. Bukankah semua itu juga bisa merusak moral? kenapa dibiarkan? Kenapa hanya konser Gaga saja yang dikecam? Kenapa FPI juga tidak mengecam konser-konser dangdut yang seronok di Indonesia?
Padahal konser di Indonesia harga tiketnya tidak semahal konser Gaga, atau bahkan ada yang gratis. Kenapa tidak rusuhkan juga panggung-panggung dangdut erotis Indonesia? Kenapa? Masyarakat Indonesia bertanya-tanya, kenapa justru selalu sibuk mengurusi hal-hal di luar Indonesia? Dan sekarang, aksi protes terhadap konser Gaga berhenti karena sudah diketahui pemenangnya. Apakah konser yang berpengaruh buruk terhadap moral hanya konser Gaga saja?
Kalau memang FPI melihat dari sisi penampilan Gaga serta lirik lagunya, lagu-lagu Indonesia juga banyak yang punya lirik tak pantas dan tentu saja penampilan sang penyanyi yang aduhai amboi manise. Yang mengendalikan moral kita ya diri kita sendiri. Sah-sah saja kalau mereka menganggap Gaga memberi pengaruh buruk. Tapi kalau aku pribadi, setelah mendengar lagunya atau melihat video klipnya, ya sudah selesai. Memangnya aku harus apa? mengikuti gayanya? mengamalkan isi liriknya? tergantung prinsip masing-masing. Orang yang mengikuti gayanya, barangkali memang melihat Gaga dari sisi seni.
Dear FPI,
Mengapa juga konser-konser dangdut di Indonesia bisa bebas menari-menari di setiap kota? padahal konser-konser dangdut itu tidak jauh-jauh dari goyangan erotis dengan busana yang juga seksis dan bahkan diperuntukkan untuk umum serta diselenggrakaan secara outdoor, bukan indoor seperti konser artis luar negeri sehingga siapa saja bisa menonton termasuk anak-anak. Memang tidak semua konser dangdut seperti itu, tapi mayoritas seperti itu. Bukankah semua itu juga bisa merusak moral? kenapa dibiarkan? Kenapa hanya konser Gaga saja yang dikecam? Kenapa FPI juga tidak mengecam konser-konser dangdut yang seronok di Indonesia?
Padahal konser di Indonesia harga tiketnya tidak semahal konser Gaga, atau bahkan ada yang gratis. Kenapa tidak rusuhkan juga panggung-panggung dangdut erotis Indonesia? Kenapa? Masyarakat Indonesia bertanya-tanya, kenapa justru selalu sibuk mengurusi hal-hal di luar Indonesia? Dan sekarang, aksi protes terhadap konser Gaga berhenti karena sudah diketahui pemenangnya. Apakah konser yang berpengaruh buruk terhadap moral hanya konser Gaga saja?
Kalau memang FPI melihat dari sisi penampilan Gaga serta lirik lagunya, lagu-lagu Indonesia juga banyak yang punya lirik tak pantas dan tentu saja penampilan sang penyanyi yang aduhai amboi manise. Yang mengendalikan moral kita ya diri kita sendiri. Sah-sah saja kalau mereka menganggap Gaga memberi pengaruh buruk. Tapi kalau aku pribadi, setelah mendengar lagunya atau melihat video klipnya, ya sudah selesai. Memangnya aku harus apa? mengikuti gayanya? mengamalkan isi liriknya? tergantung prinsip masing-masing. Orang yang mengikuti gayanya, barangkali memang melihat Gaga dari sisi seni.
Dear FPI,
Bukankah anda-anda ini Front Pembela Islam. Dengan jelas bahwa kalian membela Islam dan aku yakin kalian lebih paham tentang ajaran Islam yang anti kekerasan. Semua bisa diselesaikan secara baik-baik tanpa harus membahayakan beberapa pihak. Coba bayangkan, jika kalian melakukan tindak pencegahan konser, sejatinya kalian membahayakan penonton. Kita hidup berdampingan dan bersama masyarakat dari berbagai suku, ras, dan agama, bukan hanya masyarakat muslim saja. Semua masyarakat memimpikan negara yang kaya akan sikap toleransi antar umat beragama. Dan pastinya, kerjaan FPI bukan cuma mengecam, bukan? Lebih baik kerjanya mendamaikan dan menyelesaikan masalah secara damai, aman, dan sentausa.
Sekian...
Yuk Mariii -,-
sumber gambar & referensi
http://www.voaindonesia.com/content/konser-lady-gaga-di-indonesia-dibatalkan/1105809.html
http://news.detik.com/read/2012/05/22/185638/1922172/10/fpi-beli-150-tiket-lady-gaga-menag-itu-boleh-boleh-saja?9922022
sumber gambar & referensi
http://www.voaindonesia.com/content/konser-lady-gaga-di-indonesia-dibatalkan/1105809.html
http://news.detik.com/read/2012/05/22/185638/1922172/10/fpi-beli-150-tiket-lady-gaga-menag-itu-boleh-boleh-saja?9922022