Pesawat Kertas

Ada judul novel "Perahu Kertas" karya DEE, bentar lagi filmnya bakal meluncur ke bioskop Indonesia. Oke, intermezo aja sih haha :D

Masih melekat di ingatan kita semua tentang tragedi pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang menelan korban hingga 45 orang. Ya, pesawat buatan Rusia ini sedang melakukan demo terbang dan siapa sangka, sang Sukhoi akhirnya menabrak tebing Gunung Salak Bogor dan......the end.

Sukhoi oh Sukhoi...

Flash back....

Ca Ya lumayan akrab dengan pesawat terbang saat dulu masih tinggal di Sulawesi. Aku semangat banget tiap mau naik pesawat dan pasti minta duduk di dekat jendela. Alasannya, biar bisa lihat pemandangan di bawah hoho. Senang juga tiap jam makan tiba *rakus*. Makanan di pesawat itu antara enak dan gak. Yah, agak kebarat-baratan gitu deh. Dan kalau gak habis, pasti kumasukkan ke tas *gak mau rugi banget*

Selama sekian kali menggunakan transportasi udara, pernah juga aku mengalami kejadian yang cukup menegangkan saat menaiki pesawat. Entah kenapa masih ingat, padahal kejadiannya saat aku masih SD. SD lhooo, masih unyu gitu deh~

Saat itu, aku dan keluarga hendak ke Gorontalo (Sulawesi Utara), naik pesawat dari Palu (Sulawesi Tengah). Ya, tepatnya dari Bandara Mutiara, Palu. Biasanya sih, kami selalu naik Boeing, tapi kali ini, kami naik pesawat kecil yang paling hanya muat gak sampai 50 orang.

Saat terbang, kondisi normal, aman, dan terkendali. Aku pun sempat melihat gedung bandara bertuliskan "Mutiara" dari atas heu. Sampai akhirnya aku merasakan sesuatu yang janggal. Kondisi di dalam pesawat sangat panas. Ini sangat tidak wajar karena seharusnya dan memang pastinya di dalam pesawat itu ada AC. Ini kenapa pesawatnya panas beud??

Aku sama sekali tidak berpikir apapun, yang aku pikirkan adalah..."Nyalain AC-nya donk!". Ye namanya juga bocah SD labil. Cukup lama kondisi udara panas itu merasuki kami, para penumpang. Apakah pesawat mungil ini rusak?

Dan beberapa saat kemudian, aku melihat ke luar jendela, rupanya pesawatnya mau mendarat. Apa iya udah sampi, ya? Kok rasanya cepet bener dah. Ah, yg penting pengen cepet menghirup udara seger!

Mataku terbelalak saat kulihat sebuah gedung bandara bertuliskan "Mutiara". Eh lho kok balik lagi??? Mimpikah? Ngelindurkah?

Ternyata binti ternyata, mesin pesawatnya rusak sodara-sodara...

Alhamdulillah selamet.

Bisa dibayangkah kalau itu pesawat tetap nekat melanjutkan perjalanan. You know what i mean. Aku sekeluarga bersyukur sekali pesawat unyu ini kembali lagi. Waktu itu, aku belum ngerti dengan istilah ATC (Air traffic Controller).

hai, Mutiara, apa kabar?

Flash back selesai.....

ATC bertugas untuk memandu pilot selama terbang. ATC ibarat mata bagi pilot. Dulu aku mikirnya, saat pilot nyetir pesawat, ya kayak nyetir mobil, bisa melihat mobil-mobil lainnya. Ternyata pilot mengendalikan pesawat sesuai dengan panduan ATC. Ya, dengan kecepatan pesawat yang mencapai ratusan km/jam, pastinya sulit donk kalau misal ujug-ujug nongol pesawat lain di depannya.

ATC dan pilot harus memiliki hubungan yang seromantis mungkin. Jangan ada salah paham di antara kalian. Gak boleh ada istilah PHP. Harus serius karena menyangkut nyawa ratusan orang. Mau sebesar apapun pesawat, kalau sudah nyeruduk, hanya akan seperti pesawat kertas.

Tanggung jawab ATC tentu sangat besar. Salah sedikit, nyawa orang taruhannya. Di acara discoverry atau apa ya namanya lupa, pernah diberitakan tentang kecelakaan pesawat di mana 2 pesawat saling bertabrakan di udara. You know why? terjadi kesalahan pada ATC. Perintah yang diberikan ATC pada pilot salah. Akibatnya? ya gitu...

Coba baca INI deh.

Di beberapa artikel yang kubaca, ATC memandu sekitar 13 pesawat. Ebuseh, gak kurang banyak?? aku malah mikirnya 1 ATC, 1 pesawat, gak ya? hehe. Masalahnya, 13 pesawat dengan rute berbeda, ketinggian dan kecepatan berbeda, memangnya gak bahaya. Udah serem aja bayanginnya. 

Seorang ATC pastinya butuh pelatihan2 khusus dan betapa kita mustinya menghargai dan berterima kasih kepada si pahlawan dunia per-pesawat-an ini, selain pilot. Ah, pengen jadinya ngobrol ama ATC. Dari dulu, aku emang tertarik dengan dunia penerbangan. ye bukan berati pengen jadi pilot ato pramugari, pengen tahu seluk beluk dunia penerbangan, begitu kompleks~

mata bagi pilot

Barangkali baiknya, ATC gak terlalu mengendalikan banyak pesawat, ya biar gak pecah konsentrasi. Kalau gitu kan penumpang dan pilot juga tenang, semua senang. ye gak? Tapi lain lagi kalau jumlah ATC terbatas sedangkan jumlah pesawat yang terbang tiap hari terus bertambah dengan bertambahnya juga rute penerbangan. Jadi gak sinkron, kan, ya?

Dan yang tak kalah penting adalah masalah bahasa. Bahasa resmi yang digunakan adalah Bahasa Inggris, so, ya jangan sampi komunikasinya gak nyambung karena terkendala bahasa.

Beberapa kecelakaan pesawat besar yg begitu kuingat,
1. Kecelakaan pesawat ulang-alik Challanger milik NASA yang belum ada 2 menit terbang, meledak di udara. Ketujuh astronotnya meninggal, salah satunya itu seorang guru wanita. Itu aku liatnya juga di acara metro tv itu, wong kejadiannya sebelum aku lahir hahahha....
2. Pendaratan darurat yang dilakukan oleh pilot pesawat Garuda Indonesia di anak sungai Bengawan Solo tahun 2002 karena kedua mesin pesawat mati, bahkan aku inget banget semua penumpang selamat kecuali 1 pramugari meninggal karena terlempar keluar.
3. Hilangnya pesawat Adam Air di lautan Sulawesi kalau gak salah. Black Box ditemukan di kedalaman 2000 m di lautan. Bahkan korbannya pun tak bersisa.
4. Dan sekarang Sukhoi

Euuuhh ya sudah, entah kenapa tangan ini gatal pengen nulis mulu, ngetik maksudnya heu.

See ya!

Yuk Mariii ~ ~


sumber gambar
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/05/11/m3u8qk-inilah-ambisi-sukhoi-superjet-100
http://www.sudirodesign.com/index.php?m=news&id=0&hash_token=&my_keywords=&my_category=&lower_limit=45
http://beritadaerah.com/berita/sulawesi/43600
http://listverse.com/2008/05/08/top-10-tips-for-making-an-emergency-landing/