Penyandang Cacat Juga Berhak Mendapat Pekerjaan

Suatu hari, Ibuku menceritakan sesuatu yang cukup membuatku terkejut. Ceritanya Bapak dan Ibu baru pulang dari tempat pencucian mobil di daerah Batujajar, Bandung Barat. Ibuku bilang bahwa di tempat pencucian mobil itu, semua karyawannya adalah penderita tuna rungu dan tuna wicara. Sesuatu hal yang tidak biasa, ya?

Ibuku bercerita, segala bentuk komunikasi dilakukan dengan mengggunakan bahasa isyarat. Malah jadi belajar bahasa isyarat donk hehe. Dan ibuku juga bilang, hasil kerja mereka sangat memuaskan, artinya mobil yang dicuci benar-benar bersih sampai di bagian-bagian yang biasanya tidak selalu dijangkau oleh para pencuci mobil. Tapi memang waktunya lebih lama daripada biasanya.

Walaupun lama, tapi kalau hasilnya memuaskan, tentu tak jadi soal. Bapak biasa pesan kopi dan gorengan saat menunggu mobil selesai dicuci. Saat mau bayar, ibuku hanya mengacungkan jari untuk menunjukkan jumlah gorengan yang dibeli sambil mencoba berbicara dengan sejelas-jelasnya dengan gerakan mulut agar mereka bisa menerka pembicaraan dengan benar. 

Dari artikel VOA tanggal 1 Mei 2012 yang berjudul "Perusahaan Yang Ramah Untuk Penyandang Cacat" yang berisi, satu perusahaan di Michigan cukup inovatif, mengadaptasi setiap aspek bisnisnya untuk orang-orang cacat. Ini berarti, para penyandang cacat pun memiliki kesempatan untuk bisa bekerja layaknya orang normal lainnya sehingga mereka juga memiliki pengalaman bekerja dan juga menambah keterampilan.

Aku salut dengan pemilik tempat pencucian mobil seperti yang aku ceritakan. Dengan besar hati, beliau mau mempekerjakan mereka di saat kondisi dunia pekerjaan sekarang yang memang lebih banyak membutuhkan seseorang dengan kondisi fisik sempurna. Penyandang cacat juga manusia yang memiliki hak untuk mendapat pekerjaan.

Para pekerja itu memang seorang tuna rungu dan tuna wicara, tapi mereka memiliki kedua tangan dan kaki dan itulah yang mereka manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Aduh jadi malu sama mereka. Harus lebih semangat donk, ya ;)

Manusia mana yang ingin hidup tidak sempurna? Semua ingin hidup bahagia. Bahkan, aku saja belum tentu sekuat mereka jika aku ada di posisi mereka. Bersyukur dengan kehidupan sekarang, sesusah apapun itu :)

Aku jadi ingat dengan Stevie Wonder. Ya, penyanyi sekaligus pencipta lagu yang tak bisa melihat sejak lahir. Awalnya, aku pikir Stevie Wonder normal-normal saja di video klipnya, dia yang selalu menggunakan kacamata hitam. Ternyata dia tak bisa melihat.

Stevie Wonder

Lalu ada seorang wanita muda penderita tuna rungu yang sukses menjadi CEO sebuah perusahaan. Begitu yang aku tonton di Hitam Putih :D. Sebelumnya, dia selalu ditolak setiap melamar kerja dengan alasan ketidaksempurnaannya. Begitupun aku yang juga pernah ditolak berkali-kali saat dulu sedang gencar-gencarnya mencari kerja. Tapi sepertinya masih jauh dari angan-angan menjadi CEO :D

Semua orang pasti punya mimpi. Mimpi tidaklah melihat seseorang yang terlihat sempurna. Mimpi tidaklah melihat dari sisi fisik seseorang. Mimpi akan mendatangi seseorang yang mau berusaha hingga mimpi itu jadi nyata.

Jangan takut bermimpi karena Tuhan akan memeluk mimpimu (Oleh Andrea Hirata)

Sekian tulisan singkat dari Ca Ya :)

Yuk Mariii ;)

sumber gambar dan referensi
http://duniamatematikaaqutina.blogspot.com/p/tokoh-tokoh-penyandang-cacat.html
http://www.voaindonesia.com/content/perusahaan_yang_ramah_untuk_penyandang_cacat/181936.html