Aku bisa menangis lho..justru kalau tak menangis itu yang perlu latihan lagi.
Ketika digendung ibu, aku bisa tertawa.
Ketika disuntik, aku kembali menangis.
Mulai bisa berjalan, kemudian aku bisa berlari.
Tak lama kemudian, aku bersekolah.
Aku mulai kembali bersandiwara.
Menurut skenario, uang jajanku hilang.
Cepat-cepat aku menangis.
Tiba-tiba dompetku kembali, tanpa ada isinya.
kembali aku
Hebat juga aku ini.
Selama 22 tahun, aku bersandiwara.
Sudah berapa ratus skenario yang aku hafalkan?
Begitulah skenario yang dibuat oleh-Nya
Skenario ini dibuat sedemikian rupa sehingga tak perlu susah-susah dihafalkan.
Semua sandiwaraku terjadi secara alami.
Sinetron? Lewaaaaattttt...
Film Hollywood? Kepinggir dulu deeeehhhh....
Film Indihe? Tunda dulu joget-jogetnya..
Special effect buatan-Nya pun jauh lebih dahsyat.
Tak perlu susah-susah menggunakan komputer.
Contohnya Tsunami, gempa bumi, gunung meletus, longsor dll
Dahsyat kan?
Film berjudul 'Kehidupan' ini pun tak menggunakan jasa kru.
Tak perlu menyediakan studio, peralatan canggih, kamera mahal dll
Tak perlu membayar pemain.
Tak butuh sponsor.
Tak perlu promosi film.
Tak perlu keluar biaya besar.
Tak perlu ada kata-kata "CUT!!" dari sutradara.
Tak ada kata break juga.
Film ini hanya digerakkan oleh satu Dzat, Yang Maha Kuasa.
Sudah berapa Miliar episodekah film ini?
Kapan akhir dari cerita film 'Kehidupan' ini.
Yuk Mariii |-.-|
sebenarnya bukan bersandiwara lebih tepatnya...
BalasHapusKarena sandiwara terkadang penuh dengan kebohongan...
Sandiwara hanya membaca textbook tanpa benar2 menjadi kepribadian sejati...
jadi lebih tepatnya apa ya ??
hmhmm....
nah jstru ntuu,,,sandiwara yg niii ga pke textbook :D
BalasHapuskbetulan lg inget lagu lawas nyang jdul'a panggung sandiwara hahahhahha